Kata Bid'ah dal Al-Qur'an yaitu :
Badi'ussama watiwal ardhi ..
"Allah Pencipta langit dan bumi"(Qs.2:117, 6:101)
Katakanlah "Aku bukanlah rasul yang pertama/baru diantara rasul-
rasul (Qs.Al Ahqaaf (46):9)
Dan mereka mengada-adakan Rahbaniyah (Qs. Alhadid (57):27)
Bid'ah secara bahasa berdasarkan beberapa ayat tersebut adalah :
Sesuatu yang baru/mengada-adakan/ciptaan/pertama.
Bid'ah menurut istilah :
Menurut hadits riwayat Ibnu majah yang artinya:
Aku mendengar "Iryadh bin Sariah berkata: pada suatu hari Rasulullah
s.a.w hadir dihadapan kami, kemudian memberi nasihat kepada kami
dengan nasihat yang pasih yang menggetarkan qalbu kami dan membuat
kami mengis. Lalu dikatakan kepada beliau: "Engkau telah menasehati
kami dengan nasihat yang membekas maka buatlah sebuah janji untuk
kami". Rasulullah s.a.w bersabda : hendaklah kalian bertaqwa kepada
Allah dan mendengarkan serta mentaati meskipun seorang hamba orang
habsyi. Dan kalian akan melihat setelahku perbedaan pendapat yang
tajam. Maka hendaklah kalian berpegang teguh pada sunnahku dan
sunnah khulafa'ur rasyidin yang mendapat petunjuk. Gigitlah ia
dengan gigi geraham, dan hati-hatilah kamu terhadap perintah/perkara-
perkara yang baru. Maka sesungguhnya setiap bid'ah adalah sesat (H.R
Ibnu Majah)
Berdasarkan hadits tersebut pembagian bid'ah menjadi : Bid'ah
hasanah dan bid'ah sayyiah/sesat.
Pada hadits tersebut Rasulullah s.a.w sudah mengetahui bahwa akan
ada perselisihan yang tajam. Beliau mengajarkan bagaimana cara
menyikapi perselisihan tersebut yaitu :
1. Memegang teguh sunnah Rasulullah s.a.w dan
2. Memegang teguh sunnah khulafa'ur rasyidun
3. Menjauhi bid'ah
Seakan terjadi kontradiksi makna ketika para khulafa'ur rasyidun
melakukan bid'ah. Contoh ketika saidina Umar mengusulkan kepada
saidina Abu bakar pengumpulan Al-qur'an, pada mulaya saisina Abu
bakar tidak setuju dan berkata "sesungguhnya ini adalah perbuatan
Bid'ah).contoh lain ketika saidina Umar memerintahkan para sahabat
untuk shalat malam ramadhan berjamaah yang tidak dilakukan
Rasulullah s.a.w, saidina Umar mengatakan "ini sebaik-baik bid'ah)
Beranikah kita mengatakan Saidina Abu Bakar dan Umar sesat, masuk
neraka dan keluar dari Islam? Karena mereka telah melakukan bid'ah.
Padahal meraka adalah orang-orang yang telah dijamin masuk surga
karena ketinggian keimanannya.
Hadits 2:
Dari Huzaifah berkata : rasulullah s.a.w bersabda,"Allah tidak
menerima dari pelaku bid'ah baik puasanya, shalatnya, hajjinya,
umrahnya, jihadnya, tasharrufnya bahkan keadilannya. Dia keluar dari
islam sebagaimana rambut keluar dari pasta (HR Ibnu Majah)
Hadits 3 :
Dari Aisyah r.a berkata : Rasulullah s.a.w bersabda,"barang siapa
yang berbicara tentang sesuatu yang tidak ada perintahnya dari kami
maka dia tertolak (HR Bukhari)
Hadits 4 :
Aku mendengar Aisyah berkata : Rasulullah s.a.w bersabda, "barang
siapa yang mengamalkan suatu amalan yang tidak ada perintahnya dari
kami maka dia tertolak (HR Bukhari)
Jika kita mengkombinasikan hadits diatas maka akan tercipta
pengertian bid'ah yang sesuai dengan pendapat beberapa ulama
terkemuka :
Ibnu Taimiyah :
Suatu ajaran yang tidak disyariatkan oleh Allah dan RasulNya, tidak
ada perintah baik berbentuk kandungan wajib atau sunnah.
Adapun bila ada anjurannya, baik berbentuk wajib atau sunnah dengan
di dukung dalil-dalil syar'I terhadap anjuran tersebut, maka hal itu
bagian dari agama meskipun terdapat perselisihan diantara alim
ulama dalam sebagian masalah.
Asy Syatibi :
Cara yang diada-adakan dalam masalah agama yang berlawanan dengan
syariat, dengan tujuan membuat aturan dan berlebihan dalam
beribadah kepada Allah.
Ibnu Rajab :
Suatu yang diad-adakan dalam agama yang tidak ada dasarnya dalam
syariat,
Maka segala sesuatu yang ada dasarnya dari syariat bukanlah sesuatu
yang bid'ah, meskipun secara bahasa bisa di sebut bid'ah.
Kesimpulan keriteria bid'ah adalah :
1. Baru
2. Masalah agama
3. Bertentangan dengan Syari'at
Mari kita kaji ulang beberapa isu yang dianggap bid'ah dengan alat
ukur ketiga keriteria tersebut :
1. Suara dalam zikir : bukan hal baru, masalah agama, tidak
bertentangan dengan syariat. Kesimpulah Bukan Bid'ah
2. Tahlilan : hal baru, masalah agama, tidak bertentangan
dengan syariat. Kesimpulan bukan Bid'ah
Demikian
Wallahu'alam bishowab
Sumber : keluarag-islam (akhfa_alampuny)
Share