Monday, May 9, 2011

Arti Bid'ah menurut Al-Qur'an dan Assunah

Kata Bid'ah dal Al-Qur'an yaitu :
Badi'ussama watiwal ardhi ..
"Allah Pencipta langit dan bumi"(Qs.2:117, 6:101)

Katakanlah "Aku bukanlah rasul yang pertama/baru diantara rasul-
rasul (Qs.Al Ahqaaf (46):9)
Dan mereka mengada-adakan Rahbaniyah (Qs. Alhadid (57):27)
Bid'ah secara bahasa berdasarkan beberapa ayat tersebut adalah : 
Sesuatu yang baru/mengada-adakan/ciptaan/pertama.
Bid'ah menurut istilah : 
Menurut hadits riwayat Ibnu majah  yang artinya:
Aku mendengar "Iryadh bin Sariah berkata: pada suatu hari Rasulullah 
s.a.w hadir dihadapan kami, kemudian memberi nasihat kepada kami 
dengan nasihat yang pasih yang menggetarkan qalbu kami dan membuat 
kami mengis. Lalu dikatakan kepada beliau: "Engkau telah menasehati 
kami  dengan nasihat yang membekas maka buatlah sebuah janji untuk 
kami". Rasulullah s.a.w bersabda : hendaklah kalian bertaqwa kepada 
Allah dan mendengarkan serta mentaati meskipun seorang hamba orang 
habsyi. Dan kalian akan melihat setelahku perbedaan pendapat yang 
tajam. Maka hendaklah kalian berpegang teguh pada sunnahku dan 
sunnah khulafa'ur rasyidin yang mendapat petunjuk. Gigitlah ia 
dengan gigi geraham, dan hati-hatilah kamu terhadap perintah/perkara-
perkara yang baru. Maka sesungguhnya setiap bid'ah adalah sesat (H.R 
Ibnu Majah)
Berdasarkan hadits tersebut pembagian bid'ah menjadi : Bid'ah 
hasanah dan bid'ah sayyiah/sesat.
Pada hadits tersebut Rasulullah s.a.w sudah mengetahui bahwa akan 
ada perselisihan yang tajam. Beliau mengajarkan bagaimana cara 
menyikapi perselisihan tersebut yaitu :
1.      Memegang teguh sunnah Rasulullah s.a.w dan
2.      Memegang teguh sunnah khulafa'ur rasyidun
3.      Menjauhi bid'ah
Seakan terjadi kontradiksi makna ketika para khulafa'ur rasyidun 
melakukan bid'ah. Contoh ketika saidina Umar mengusulkan kepada 
saidina Abu bakar pengumpulan Al-qur'an, pada mulaya saisina Abu 
bakar tidak setuju dan berkata "sesungguhnya ini adalah perbuatan 
Bid'ah).contoh lain ketika saidina Umar memerintahkan para sahabat 
untuk shalat malam ramadhan berjamaah yang tidak dilakukan 
Rasulullah s.a.w, saidina Umar mengatakan "ini sebaik-baik bid'ah)

Beranikah kita mengatakan Saidina Abu Bakar dan Umar  sesat, masuk 
neraka dan keluar dari Islam? Karena mereka telah melakukan bid'ah. 
Padahal meraka adalah orang-orang yang telah dijamin masuk surga 
karena ketinggian keimanannya.
Hadits 2:
Dari Huzaifah berkata : rasulullah s.a.w bersabda,"Allah tidak 
menerima dari pelaku bid'ah baik puasanya, shalatnya, hajjinya, 
umrahnya, jihadnya, tasharrufnya bahkan keadilannya. Dia keluar dari 
islam sebagaimana rambut keluar dari pasta (HR Ibnu Majah)
Hadits 3 : 
Dari Aisyah r.a berkata : Rasulullah s.a.w bersabda,"barang siapa 
yang berbicara tentang sesuatu yang tidak ada perintahnya dari kami 
maka dia tertolak (HR Bukhari)
Hadits 4 :
Aku mendengar Aisyah berkata : Rasulullah s.a.w bersabda, "barang 
siapa yang mengamalkan suatu amalan yang tidak ada perintahnya dari 
kami maka dia tertolak (HR Bukhari)
Jika kita mengkombinasikan hadits diatas maka akan tercipta 
pengertian bid'ah yang sesuai dengan pendapat beberapa ulama 
terkemuka :
Ibnu Taimiyah :
Suatu ajaran yang tidak disyariatkan oleh Allah dan RasulNya, tidak 
ada perintah baik  berbentuk kandungan wajib atau sunnah.
Adapun bila ada anjurannya, baik berbentuk wajib atau sunnah dengan 
di dukung dalil-dalil syar'I terhadap anjuran tersebut, maka hal itu 
bagian dari agama meskipun terdapat perselisihan  diantara alim 
ulama dalam sebagian  masalah.
Asy Syatibi :
Cara yang diada-adakan dalam masalah agama yang berlawanan dengan 
syariat, dengan tujuan  membuat aturan dan berlebihan dalam 
beribadah kepada Allah.
Ibnu Rajab :
Suatu yang diad-adakan dalam agama yang tidak ada dasarnya dalam 
syariat,

Maka segala sesuatu yang ada dasarnya dari syariat bukanlah sesuatu 
yang bid'ah, meskipun secara bahasa bisa di sebut bid'ah.

Kesimpulan keriteria bid'ah adalah :
1. Baru
2. Masalah agama
3. Bertentangan dengan Syari'at

Mari kita kaji ulang beberapa isu yang dianggap bid'ah dengan alat 
ukur ketiga keriteria tersebut :
1.      Suara dalam zikir : bukan hal baru, masalah agama, tidak 
bertentangan dengan syariat. Kesimpulah Bukan Bid'ah
2.       Tahlilan : hal baru, masalah agama, tidak bertentangan 
dengan syariat. Kesimpulan bukan Bid'ah

Demikian
Wallahu'alam bishowab
 
Sumber : keluarag-islam (akhfa_alampuny) 
Share

0 comments:

Post a Comment